Powered By Blogger

Minggu, 27 November 2011

cara mempertahankan hubungan

seorang wanita jika tidak ingin di tinggalkan sang pujaan hatinya maka dia harus menuruti semua kemauannya dari segi apapu, karena jika seorang laki-laki ingin sesuatu dari ceweknya dan tidak di turuti maka sang cowok pun marah/merasa ingin cari cwek lain yang bisa menuruti kemauannya dan apabila kemauannya di turuti maka sang cowok pun tambah sayang dan tidak ingin meninggalkan si cewek tersebut.
satu hal lagi yang ada pada diri seorang cowok yaitu dia ingin mencari seorang cewek yang bisa menuruti kemauannya, coba anda praktika,saya berani jamin sang cowok gak akan ninggalin anda malah dia ingin hidup bersama dengan anda selamanya.
itulah yang bisa mempertahankan hubungan anda dengan sang pujaan hatinya.

Selasa, 15 November 2011

kelainan dan gangguan pada mata

1)Faktor Keturunan
Kelainan ini terjadi pada sel-sel retina yang dikenal dengan buta warna, Pada kelainan ini penderita tidak dapat membedakan warna-warni benda.
Warna dibedakan berdasarkan intensitas penguraian terhadap masing-masing iodopsin. Orang yang buta warna tidak memiliki satu atau lebih pigmen iodopsin. Contoh : pada penderita buta warna merah tidak memiliki iodopsin merah, penderita hanya dapat melihat warna hijau dan biru atau campurannya.

Buta warna didefinisikan sebagai kelainan atau gangguan dalam melihat warna. Paling sering ditemui adalah gangguan melihat warna merah-hijau. Gangguan warna biru-kuning lebih jarang. Sedangkan buta warna total, yaitu tidak dapat melihat warna sama sekali, lebih jarang lagi.

Buta warna disebabkan oleh dua hal, yaitu karena turunan dan karena dapatan (acquired). Buta warna turunan terjadi akibat kurang atau tidak adanya sel konus. Fungsi sel ini adalah 'menangkap" warna. Ada tiga jenis sel konus, yaitu yang sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Warna yang kita lihat merupakan perbaduan dari ketiganya.

Jika hanya satu atau dua jenis sel konus yang jumlahnya kurang atau tidak ada, disebut buta warna sebagian atau parsial. Artinya, penderita masih mampu melihat warna tertentu. Sedangkan jika ketiganya tidak ada atau tidak berfungsi sama sekali, maka penderita akan melihat dunia ini hitam, putih, dan abu-abu. Jenis yang terakhir ini dinamakan buta warna total.

2)Kelainan pada Akomodasi Lensa Mata
a)Astigmat
Astigmat adalah suatu keadaan mata yang mengalami pandangan kabur. Ini disebabkan karena rusaknya kornea mata. Untuk mengatasinya seseorang harus menggunakan kacamata silindris.
b)Miopi (Mata dekat)
Kelainan ini disebabkan karena daya akomodasi yang lemah, sehingga bayangan benda tidak tepat pada bintik kuning melainkan di depan bintik kuning. Gejala kelainan ini yaitu hanya dapat melihat dalam jarak lebih dekat dari normal, sekitar kurang dari 30 cm, Untuk mengatasinya penderita harus menggunakan kacamata lensa negative.

Rabu, 09 November 2011

Padi biji merah


logo_unej

TUGAS MORFOLOGI
CIRI – CIRI MORFOLOGI PADI BIJI MERAH
( Oryza nivara )





Oleh :
Renam Putra Arifianto
( 101810401024)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
2010 / 2011
PADI BIJI MERAH

Nama Indonesia : Padi Beras Merah
Nama Latin        : Oryza nivara
Lokasi bahan      : Desa Pancakarya,Kecamatan Ajung,Kabupaten Jember.
Klasifikasi Tumbuhan padi biji merah :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili:
Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus:
Oryza
Spesies: Oryza nivara

CIRI-CIRI MORFOLOGI :
Ø  AKAR :
a.         Sistem perakaran serabut (Radix adventicia), karena tidak terdapat akar utama/ akar pokok dan digantikan oleh sejumlah akar yang ukurannya kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.

Ø  BATANG
a.    Batang berbentuk bulat (teres),
b.        Sifat batang beras merah yakni batang rumput (calmus),yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga.
c.         Permukaan batang licin (laevis)
d.        Arah tumbuh batang tegak (erectus),yaitu arah tumbuhnya lurus ke atas.
e.         Warna batang hijau,namun pada pangkal batang berwarna merah. Semakin ke ujung berwarna hijau.
f.         Pertumbuhan batang dapat mencapai 2 meter.

Ø  DAUN
a.         Daun padi beras merah termasuk daun tidak lengkap,karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina) saja.
b.        Memiliki alat tambahan pada daun yaitu lidah-lidah (ligula). Merupakan suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara pelepah dan helaian daun. Alat ini berguna untuk mencegah masuknya air hujan kedalam ketiak antara batang dan pelepah daun, sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.
c.         Tipe lidah-lidah (ligula) pada padi beras merah yaitu ligula tipe selaput.
d.        Bangun/bentuk daun pada padi beras merah yaitu daun bentuk Pita (ligulatus).
e.         Ujung daun berbentuk runcing (acutus),pangkal daun berbentuk rata (truncatus),dan bertepi rata (integer). Memiliki pertulangan daun yang sejajar (rectinervis) dan permukaan daun yang berbulu halus (villosus) dan berdaging tipis.
f.         Daun berwarna hijau pada bagian tengah,namun pada bagian tepi,daun berwarna merah.

Ø  BUAH
a.         Padi beras merah termasuk buah sejati tunggal yang kering (siccus) yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu speri kulit yang kering.
b.        Padi beras merah dibagi menjadi lebih spesifik lagi yaitu buah sejati tunggal yang kering jika masak tidak pecah (indehiscens), dan termasuk dalam Buah Padi (caryopsis) yaitu buah berdinding tipis,mengandung satu biji dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji. Oleh karena itu,biji yang sehari-hari kita makan,sebenarnya adalah buah.






Perbedaan padi beras merah dengan padi varietas lain berdasarkan ciri-ciri morfologi :
Ø Pada bagian pangkal batang,padi beras merah berwarna merah dan pada bagian ujung berwarna hijau.
Ø Pada bagian daun,padi beras merah berwarna merah pada bagian tepi daun,dan berwana hijau pada bagian tengah.
Ø Pertumbuhan padi beras merah dapat mencapi 2 meter.

















v  GAMBAR

 

EKSTRAKSI


I. Tujuan Percobaan
    Mempelajari pemisahan senyawa dari padatan dengan cara ekstraksi

II. Dasar Teori


A.  Kacang Tanah
Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Selatan.Kacang (Arachis hypogaea) memiliki ciri-ciri morfologi pohon herbaceus tinggi 25-30 cm. Batang menjalar, Daun tunggal, lonjong, tepi rata,  ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, bawah halus. Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. (http://vyanrh.wordpress.com/2009/08/03/kacang-tanah-manfaat-dan-dampaknya/).

B.   Petroleum Eter
Petroleum eter juga dikenal sebagai bensin adalah sekelompok berbagai volatile, mudah terbakar , cairan hidrokarbon campuran yang digunakan terutama sebagai  pelarut nonpolar. Petroleum eter bukan merupakan eter seperti dietil eter, namun sejenis hidrokarbon ringan
Petroleum eter diperoleh dari minyak kilang sebagai bagian dari distilat yang merupakan penengah antara ringan nafta dan berat minyak tanah. Memiliki berat jenis antara 0,6 dan 0,8 tergantung pada komposisinya. (Williamson:26-27)

C.   Ekstraksi
 Ekstraksi adala jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan.
    Ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan dengan cara dingin dan cara panas. Jenis-jenis ekstraksi tersebut sebagai berikut:
  • Cara Dingin
    • Maserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metoda pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetic berarti dilakuakn pengadukan kontinyu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarutsetelah dilakukan ekstraksi maserat pertama dan seterusnya.
    • Perkolasi, adalah ekstraksi pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya pada suhu ruang. Prosesnya didahului dengan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penampungan ekstrak) secara terus menerus samapai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan
  • Cara Panas
    • Reflux, adalah ekstraksi pelarut pada temperature didihnya selamawaktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan dengan adanya pendingin balik
    • Soxhlet, adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik.
    • Digesi, adalahmaserasi kinetic pada temperature lebih tinggi dari temperature kamar sekitar 40-50 C
    • Destilasi uap, adalah ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial zat kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinyu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fse uap campuran menjadi destilat air bersama kandungan yang memisah sempurna atau sebagian.
    • Infuse, adalah ekstraksi pelarut air pada temperature penangas air 96-98 C selama 15-20 menit.
Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya melarutkanyang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang diekstraksi. Terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa polar larut dalam pelarut polar dan sebaliknya.(http://lordbroken.wordpress.com/2010/02/17/ekstraksi-pelarut/)
















III. Alat dan Bahan

      3.1. Alat
Ø  Soxhlet
Ø  Mortar
Ø  Kertas saring
Ø  Penangas air
Ø  Labu godok
Ø  Gelas ukur
      3.2. Bahan
Ø  5g daging buah kemiri
Ø  Petroleum eter
Ø  Magnesium sulfat anhidrous


















IV. Prosedur Kerja


 


-       Dibungkus dengan kertas saring
-       Ditutup dengan kapas bebas lemak bagian atas dan bawahnya
-       Dimasukkan pada alat soxhlet
-       Ditambahkan Petroleum eter sebanyak 60% dari volume labu gondok
-       Dilakukan proses ekstraksi selama 1,5 jam
-       Serbuk kacang yang sudah disarikan, dioven selama 24 jam
-       Minyak dan protoleum eter di tambahkan NaSO4
-       Diuapkan pada suhu kamar dilemari asam selama 24 jam
-       Minyak & serbuk kacang ditimbang.


HASIL
 
 

  













V. Hasil Percobaan dan Pembahasan

5.1. Hasil Percobaan
-Berat kertas saring kosong  (a)                               = 0,86 gr
-Berat (kertas + sampel) awal (b)                            = 5,75 gr
-Berat (kertas saring + sampel) akhir (c)                 = 3,50
-Berat labu kosong (d)                                            = 32,24
-Berat labu + minyak (e)                                         = 36,77
-Berat MgSO4 (f)                                                    = 0,43
-Rendemen Awal :  (b) – (c)   x 100%                     = 0,39
 (b)
- Sampel awal : (b) – (a)        =  (g)                          = 4,88
-Berat Minyak (e) – ((d)+(f)) = (h)                          = 4,10
-Rendemen akhir :  (h)       x 100%                         = 0,84 %
(g)

5.2. Pembahasan
Pada percobaan kali ini isolasi minyak kacang dilakukan dengan metode ekstraksi Soxhlet (Soxhletasi). Pertama dilakukan penimbangan serbuk kacang sebanyak 5 gr, setelah itu penimbangan serbuk ini dibungkus terlebih dahulu dengan kertas saring, ujung atas dan bawahnya ditutup dengan kapas bebas lemak., sebelum dimasukkan dalam soxhlet Dalam percobaan ini digunakan petroleum eter sebanyak 60% dari volume labu godok, sebagai pelarut yang dapat melarutkan minyak dalam kacang karena sama-sama bersifat nonpolar . Setelah itu dilakukan ekstraksi selama 1,5 jam. Prinsip Kerja Soxhlet adalah penyairan secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan terkondensasi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik sehingga turun kembali kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna.  Dalam percobaan ini dilakukan sampai cairan yang terdapat pada klongsong berubah lebih jernih warnanya. Itu disebabkan massaminyak kacang lebih besar dan sulit menguap dibanding protoleum eter. Sehingga minyak yang sudah berada didalam labu gondok tidak akan menguap.
Setelah proses ekstraksi dilakukan selama 1,5 jam,lalu ekstrak yang diperoleh ditambah dengan natrium sulfat anhydrous / magnesium sulfat anhydrous. Akan tetapi pada percobaan kali untuk memisahkan pelarut dari minyak dilakukan dengan cara diuapkan pada suhu kamar. Dimana labu alas bulat diletakkan pada lemari asam selama 24 jam dan ditambah dengan magnesium sulfat anhidrous. Fungsi penambahan magnesium sulfat anhidrous adalah untuk mengabsorbsi air yang kemungkinan terdapat dalam senyawa tersebut.
Proses terakhir adalah serbuk kacang yang sudah tersarikan disimpan didalam oven selama 1 hari. Setelah 1hari, serbuk kacang dan juga minyak kacang ditimbang untuk menentukan kadar minyak/lemak dalam serbuk kacang
















.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut. Biji kacang yang telah menjadi hancur,akan  memiliki luas permukaan yang lebih luas dibandingkan biji kacang padatan.
Hasil yang didapatkan adalah minyak kacang berwarna kuning dengan. Ekstraksi padat-cair dan efisiensi kadar minyak yang diperoleh dari 5 gram kacang yaitu sebesar 0,84%, Dapat disimpulkan bahwa minyak yang terkandung dalam biji kacang relatif lebih rendah dari pada biji-bijian yang mengandung kadar lemak/minyak tinggi.





















Daftar Pustaka

 Williamson, (1986), "Metode Pemisahan", UGM Press, Yogyakarta


Pengikut